Altan membalas dengan nada yang sangat ketus "kalau kau menelponku hanya untuk menanyakan hal itu, mohon maaf pekerjaan ku masih banyak"
Sontak Aeera tergerinyit keheranan, kenapa pria ini malah mendadak sensi ketika sudah membahas mengenai wanita itu? Bukankah seharusnya dia ikut berbahagia? Pikir Aeera.
Tidak tau saja, Altan tengah berjuang sekuat tenaga jiwa dan raga, melupakan sumber kelemahan hidupnya itu.
"But, why? Al?" Tanyanya.
"Nothing, sudahlah aku masih sibuk, kecuali kau membahas mengenai dirimu, membutuhkan bantuan ku, aku bersedia meluangkan waktu untukmu" tegas Altan. Aeera termangu sembari berfikir, mungkinkah Altan masih menaruh sakit hati? Karna terakhir perpisahan ketiga orang yang bersangkutan itu telah di saksikannya Altan begitu sangat kecewa terhadap Tanisha dan Vin mungkin dendam itu masih bersarang hingga kini, tanggapan Aeera.