Akhirnya usaha Tanisha berhasil, terakhir dia mengancingkan piyama sang suami, degap degup jantung di dada di tahannya, sesak nafas berusaha di netralisir olehnya, sebisa mungkin dirinya menahan hati sekaligus godaan manusiawi yang kerap sekali merayu seakan tak memiliki tempat dan waktu.
Tanisha kemudian membawa semua pakaian kotor milik pria itu, setelah menangkupkan selimut ketubuhnya.
Lanjut diapun bereaksi, buka pangkuan tangannya, bersemangat memulai merapikan seisi walk in closed. Bejibun Pakaian yang harus di lipat dan di gantung.
Meletakkan tempatnya dengan teratur sehingga mudah di jangkau dan di cari pria itu ketika dia hendak berpakaian.
Dia menggeledah isi laci di sana, mencari beberapa simbol yang bisa di gantung di luar lemari sebagai petunjuk bagi sang suami supaya lebih mudah dalam mencari pakaian nya esok hari, agar tak di berantakin lagi.