"Hehe.. jadi kau belum tau, haha.. dengar pria bodoh dan tolol, bedebah murahan, yang menangkapmu sebenarnya bukanlah anak buah ku, kau mau tau gak siapa yang sudah menangkap mu? Berhasil menemukan titik pelarian mu hm?" Ucap Vin senyuman seringai itu tak lepas dari bibirnya.
Adnan termangu, jadi dari sekian banyaknya anak buah yang mengepungnya di sebuah pedesaan terpencil kemarin, bukan hanya sekedar satu kelompok melainkan dua kelompok sebenarnya adalah pihak yang berbeda? Pikirnya.
Pantas saja banyak yang tidak di kenalnya di antara deretan pria pria berseragam serba hitam itu, pada awalnya Adnan mengira mereka semua adalah anggota baru, namun ternyata mereka memang benar kelompok yang berbeda.
"Siapa, siapa lagi yang bakalan menangkap ku selain bajingan pecundang seperti anda?" Sergahnya kemudian.
Vin meletakkan satu telapak tangannya yang dingin di pundak Adnan.