"Emm, gak nona, gak ada apa apa, silahkan lanjutkan tujuan anda, saya gak berani mencegah" Anton gelagapan hingga memucat pasi.
Vivi tersenyum miring, mengibaskan sejenak rambutnya, pasang kembali masker dan kacamata lanjutkan perjalanannya.
"Ternyata dia memang masih hidup, hah? Tuhan apa yang sebenarnya terjadi padanya selama ini, Vin sangat beruntung menduda hanya tiga tahun saja" Anton membatin setelah wanita itu menghilang dari pandangannya.
Vivi menerobos ruangan CEO yang ternyata kosong, tidak ada tanda tanda pria penghuninya datang mengunjungi hari ini.
Dia beranjak menuju ruangan milik asisten Dravinda sekaligus adik tuan muda Dravinda, Tin tengah sibuk dengan lembaran pekerjaannya, sempat di liputi keraguan karna keberadaannya yang belum di ungkapkan kepada seluruh keluarga, Vivi tercagun di depan pintu ruangan Tin dengan tangan yang terulur hendak mengetuk.