Mulut Arina dan Ketti mencelangap lebar nyaris seperti huruf O besar, sebelum akhirnya keduanya sama-sama tertawa renyah hingga terlihat semua deretan gigi terawatnya.
"Haha... Kau tau darimana Ket?" Sahut Arina, mulut nya masih saja menganga karna tertawa.
"Yeah dari sumbernya lah, nona sendiri yang bilang, apa kau juga tau Rin, tadi itu aku nawarin nona minum terus apa yang dia mau, kau tau apa yang dia mau?"
"Gak tau, apa emangnya?" Arina mengerinyit heran, Ketti menahan tawanya
"Dia bilang maunya Vin, owh Vin ku sayang gitu Arina..."
"What???" Netra Arina kembali membelalang dengan mulut yang membulat nyaris seperti huruf O besar.
"Yeah, gimana?" Ketti menaikturunkan alisnya yang simetris. Dua asisten Vivi ini sepertinya kaum julid, dan yang di julitin tak lain tak bukan adalah majikan mereka sendiri, salah Vivi juga kenapa tadi bersikap seperti itu.