Vin sontak berhamburan keluar dari kendaraannya, apa yang hendak dituju sebelumnya pending dulu, ini si kembar mungil mungkin lebih ngangenin ketimbang ibunya. Makannya Vin tidak tahan untuk tidak turun untuk segera menyamperin si kenes yang manis dan rupawan itu.
"Pipi Vin....." Mereka serempak menyahutinya, berhamburan mengejarnya, Vin sontak berlutut di jalan untuk menerima pelukan hangat yang serempak terdampar di dada bidangnya.
Sementara Arina mendadak gelagapan hingga salah tingkah, wajahnya memucat seketika, apa alasan yang harus di katakannya sekarang, tidak mungkin juga jujur mengatakan yang sebenarnya? Arina mendadak sangat kalut.
"Hai, apa kabar anaknya pipi?"
"Everything is okay pipi Vin, Mimi ninggalin kita, marah karena kita minta pipi Vin buat jadi ayah kita" celoteh bibir mungilnya si bocah cowok yang sangat rupawan dan mengemaskan itu. Yang perempuan cukup mengangguk dengan bibir memanyun.