Semenjak ucapan kedua ibunya, Tanisha menjadi meragu bahkan bimbang dalam mengambil keputusan. Hari hari keras Tanisha belakangan menjadi sedikit melemah bahkan menuju penurunan drastis, dia merasa tidak enakan, apalagi mengingat semua kebaikan Altan.
"Bagaimana caranya memaksakan hati, karna hutang budi, Altan pasti juga tidak bakalan sudi" beban itu terus saja berkecamuk di benaknya.
Menimbang perkataan sang ibu ada baik dan benarnya juga, rasanya selama ini dirinya seperti tengah sedang memanfaatkan kebaikan Altan tanpa ada balasan apapun juga darinya.
"Ya Allah berilah aku petunjukmu, tunjukkan skenario terbaikmu untuk kehidupanku" dia berdoa di dalam hatinya.
Kini dirinya telah kembali ke kota, banyak urusan pekerjaan yang harus diselesaikan, sementara Altan kembali kerumahnya sendiri yang berada di Indonesia.