Pagi itu hal yang tak bisa di cegah akhirnya terjadi juga, meskipun semua orang mencegah kepergiannya namun tekad Kinara sepertinya memang sangat kuat, untuk meninggalkan segalanya, melupakan impian kecilnya bersama tuan muda Dravinda..
Mungkin Kinara sudah tidak lagi melihat harapan yang tumbuh di dalam diri pria itu untuk bisa bersamanya, Kinara tak kuat lebih panjang lagi merasakan yang namanya sakit hati.
Berat langkahnya Vin mengantar Kinara menuju landasan pagi ini.
Arvin si kenes bahkan sampai menangis sesenggukan mencegah namun Kinara tetap pada pendiriannya.
"Aunty Kin pergi kemana?"
"Aunty Kin, pulang ke Latvia sayang, Arvin sayang sama papa dan mama kan? Begitu juga dengan Aunty Kin?" Begitu jawabannya ketika di tanyai bocah polos itu.
Berderai air mata nyonya Faresta mencegah namun Kinara tak dapat di hentikan langkahnya.