Vin tercagun mendengar penuturan halus itu, menatap cincin yang melingkar di jari manisnya seakan ujung pedang yang ingin segera menghujam jantungnya.
Kenapa tidak berfikir bagaimana perasaan wanita yang memberikan ini, seharusnya tidak begini?
"Heh? Kenapa kau baru sadar akan kesalahanmu?" Vivi kembali berujar melontarkan sindiran halusnya. Vin terbungkam.
"Baiklah pak Vin, sepertinya anda harus berfikir ulang siapa sebenarnya saya, sekali lagi saya ingatkan saya Vivi Cordelia bukan mantan istri anda yang hilang, saya sarankan anda temui psikiater, sepertinya mental anda sedang tidak baik baik saja" sambung Vivi lagi, dia pun beranjak memutar gagang pintu itu, melangkah dengan tegas keluar dari ruangan tersebut.
"Apa yang telah ku lakukan? Kinara, maafkan aku, maaf" sesal Vin di batin.
Dan kini justru dilema menghinggapi dirinya, setelah mengira Vivi adalah sosok yang telah lama hilang, meskipun banyak perubahan yang terjadi di dalam diri wanita itu.