Vivi terhening duduk sendiri dalam kondisi kedua mata yang tampak menggabak sendu.
Beberapa pelayan pun datang menghidangkan hidangan mewah, sekilas dia tersenyum samar ucapkan terimakasih.
"Hhmm, sangat sepi, seharusnya aku gak bisa makan sendiri, apa boleh buat, hidup butuh makan biar tetap kuat" upatnya di dalam hati.
Dia meraih sendok dan garpu, mengisi piringnya, beberapa seafood di cobanya sesekali dia mengunyah menikmati, namun sesekali air mata pun turun lebat tak berasa.
Entah apa yang terjadi sebenarnya di dalam kehidupan seorang wanita yang terlihat sangat tegar dan kuat dari luar namun ketika kesendirian menyapa dirinya ternyata serapuh ini.
Dia tak sengaja menoleh ke arah pintu masuk, seorang pria berhoodie hitam baru saja berjalan memasuki restoran.
Kedua mata bulatnya membelalang, jantungnya berdetak keras, seketika diapun kelimpungan mencari cara untuk jangan sampai pria itu menoleh ke arahnya..