Tuan Arlan maupun nyonya Faresta, terperangah kaget mendapati kehadiran si kembar sore sore berkunjung kerumahnya, membawa gurat yang teramat ceria, bahkan langsung menyapa keduanya dengan ramah mencium punggung tangannya.
"Maaf nyonya, mereka merengek minta di antar kesini.." Arina menjelaskan sambil menundukkan kepalanya.
Sementara kedua bocah yang di bawanya kini telah bermain bersama temannya yaitu cucu satu satunya rumah ini pada playground khusus fasilitas yang memang milik Arvin.
Sebenarnya Arina sendiri sangat merasa sungkan berada di antara orang orang berkelas seperti ini, apalagi belum sepenuhnya dia kenali namun demi perasaan anak asuhnya dia terpaksa memasang muka tembok.
Arina bahkan membawa baju baju mahal milik sang majikan demi menjadi Arina Cordelia, apalah daya sandiwara ini tetap harus dia lanjutkan.