"Siapa yang udah ngajarin kamu ngomong kayak gitu?" Tin memanas hingga nyaris membentak sang anak.
Arvin sontak menangis keras.
"Tin jangan ngomong keras gitu, dia masih kecil nak!" Nasehat nyonya Faresta.
Arvin yang terus saja menangis akhirnya di gendong sang nenek. Botol susu terlepas dari tangannya.
Sebuah mobil mewah berwarna hitam baru saja sampai, Rud keluar dari dalam kendaraan tersebut bersama tuan muda Dravinda yang telah berhasil ditemukan.
Sontak mengerinyit keheranan mendapati raungan keras Arvin di dalam gendongan sang nenek.
"Kenapa Arvin mi, dia tantrum lagi?" Tanya Vin. Rud berhamburan hendak menggendong sang anak namun Arvin menampis tangannya.
"Gak mau, hek... Mamah jahat hek.." ucapnya sembari menangis.
Tin memangku tangan ke dada, dengan wajah yang bengis Rud pun menghampiri.
"Kenapa? Apa yang terjadi? Kamu apakan dia hah?" Tanyanya.