"Kin, setelah ini aku masih ada urusan, kalau pulang bareng Tin dan Rud, gak masalah kan? Eh tapi kalau kamu mau aku ngantarin kamu dulu baru pergi lagi, is okay"
Vin mengajukan permintaan kepada sang calon istri. Kinara terenung sebelum akhirnya mengangguk pelan pelan, lantas menoleh ke arah Rud dan Tin.
"Kalau kalian tidak merasa terganggu dan aku merepotkan" ucapnya.
Tin baik Rud tersenyum, lantas menggelengkan kepalanya.
"Kau saudara kami, mana mungkin kau merepotkan" balas Tin.
Kinara mengangguk lembut.
Vin lekas berdiri terlebih dahulu, rangkaian acara tak di biarkan olehnya selesai terlebih dahulu, dia menyelonong pergi begitu saja.
Sejenak menampilkan senyuman menyeringainya terhadap kerumunan yang tengah mengelilingi perwakilan dari perusahaan baru yang tengah meniti tangga kejayaannya.
Vin bahkan tidak merasa penasaran dengan pemilik perusahaan itu yang kabarnya hari ini tengah hadir, sosok wanita yang di panggil Vivi Cordelia.