Tak berselang lama, Rud pun datang bersama istrinya yang hari ini menjelma bak seorang dewi, sangat cantik dan anggun mengenakan gaun panjang berwarna pich, kulit putih Tin yang cerah semakin bersinar, ibu muda yang sesekali berdandan sontak menghimbau dunia untuk tercengang hingga terkagum kagum.
Mereka langsung bergabung bersama tuan muda Dravinda beserta dua orang sahabatnya, Anton dan Annita. Kinara tersenyum sangat manis.
"Hei kau terlambat Rud?" Sahut Annita.
"Hah? Gimana lagi, seorang papa sepertiku harus menunggu dulu anaknya tertidur baru boleh pergi" balas Rud.
Vin seketika langsung protes "Jangan salahkan keponakan ku, enak saja"
"Eh tapi emang iya, dia ngotot minta ikut, gak mungkin kan kita bawa anak kecil kepesta beginian, malam lagi" Tin membantu menjelaskan.