Setelah sejenak membawa Kinara melepaskan penatnya, menatap keindahan pantai secara dekat, puas pula bermain pasir dan ombak, kejar kejaran, bergelut seperti anak kecil di pinggir lautan, Vin dan Kinara kembali bersam ke kota siang ini.
Sayangnya mereka sampai kurang tepat waktu, lantaran berbagai kendala kemacetan di jalan.
Ada ada saja yang menjadi penghalang keduanya ketika berada di jalan, berbagai macam ragam seperti tukang becak yang tak tak kuat menanjak, pengendara lain yang tiba tiba alami pecah ban di tengah jalan.
Vin juga nyaris saja menabrak kucing, seolah itu semua pertanda kalau keduanya tidak mendapatkan restu semesta untuk kembali ke kota secepat ini.
Memang Kinara sempat mengomel di dalam hati, bahkan protes lantaran tidak ingin cepat kembali, namun sepertinya Kinara lupa kalau tempat itu terlalu banyak menyimpan kenangan tentang mantan istrinya sang kekasih.