Seusai shalat subuh, tuan muda Dravinda berpamitan untuk berangkat menuju desa, bungalow miliknya sudah lama sekali semenjak sandiwara itu berakhir tidak pernah lagi di jejakinya, sekian lama tahun dan musim pun telah berganti.
Sebenarnya ragu menggerogoti nurani Kinara, bagaimana penghinaan yang justru di terimanya dari ibu mendiang mantan istri calon tunangannya itu.
Namun nyonya Faresta selaku calon mertua berhasil meyakinkan dirinya dengan segenap kelembutan hati yang dia miliki.
"Kalau kau tidak ikut, takutnya kenangan masa lalu menghantuinya kembali, disana bukan hanya ada sosok Tanisha melainkan juga cinta yang lainnya, mantan tunangannya yang telah tiada, mami takut nak hatinya tak terkontrol, dia mengikuti kehendak lelahnya menghadapi segala cobaan ini, dengan kamu ikut dengannya kamu bisa menjaga sekaligus sebagai penenang gundah hatinya"
