Setelah kepergian Ningtam setahun yang lalu rasanya kediaman megah ini semakin sunyi, untung saja ada obat hati yang selalu ceria saban harinya, Arvin si kenes yang selalu membawa keceriaan, meskipun lelah dengan segala kenalannya.
Maklumlah anak anak sedang dalam masa eksplorasi, saat ini dia juga telah belajar sambil bermain di play group.
Semenjak kelahiran Arvin Tin tidak se leluasa dulu datang sekaligus menangani urusan kantor, karna harus mengurus sang putra, meskipun memiliki baby sitter tetap saja Tin lebih ingin memprioritaskan waktunya untuk sang anak.
"Arvin makan dulu yuk nak, mama udah masakin makanan kesukaan Arvin hm!" Bujuk sang ibu.
Dia tengah asyik bermain di kamarnya bersama timpukan mainannya yang berbagai jenis.
"Mamam sama papa" jawaban bibirnya yang tengah mengerucut, sementara tangannya yang mungil tengah mendorong dorong mobil mobilan.
"Nanti papa pulangnya lama loh, Arvin bisa kelaparan"