Sebulan telah berlalu, kediaman megah yang telah kehilangan rona, berselimut duka. Kesepian enggan menerima selesa. Saban hari itulah yang terjadi dengan nyonya Arkandra yang kembali lagi tinggal sebatang kara.
Walaupun sedemikian banyaknya harta yang di titipkan kepadanya, nyatanya hati tak Lena hanya karna kekayaan dunia semata, jantung hati yang telah menghilang dalam kurun waktu yang begitu sangat singkat.
Meskipun hujan telah reda jejak nestapa meraja, sempat berfikir masihkah Tuhan murka atas hal tabu yang selama ini telah dia lakukan.
Membenarkan hal hal yang tabu, mengelak dari kebenaran lantaran kejamnya hidup. Tidak cukupkah karma yang selama ini menggentayangi hidupnya?
Kadang karna tak tanggung lagi rasanya beban derita ini, dia kerap bertanya terhadap diri sendiri, pertanyaan yang tak berjawaban.