Vin kembali berteriak histeris, mengagetkan seluruh isi mansion Dhanda, namun di antara pelayat yang mengerti memilih melanjutkan kajiannya.
Apalagi tausiyah ustadz telah di mulai, rasanya ingin sekali menutup telinga dari jeritan pedihnya seorang suami yang sepertinya sangat mencintai istrinya sampai teremuk sedemikian parahnya.
Pandangan orang orang seperti itu, padahal bukan hanya sekedar cinta yang membuatnya menggila seperti ini, yang paling utama adalah rasa penyesalan, menyesal.
Untuk kedua kalinya Vin kehilangan wanita tercintanya, pertama ulah Tanisha yang tak sengaja menabrak Asha, kedua ulah Vin sendiri yang tak sengaja menembak Tanisha, awalnya hanya berniat saling main main saling menguji cinta dan nyali masing masing, lantas takdir mendahuluinya, menyatakan kehendaknya, ini benar benar teguran yang besar supaya belajar kedepannya jangan pernah mempermainkan nyawa seseorang.