Vin tersentuh haru, namun kembali lagi setelah sekilas melirik sang teman, paras di buat buatnya sontak tersenyum menyeringai.
Dia menampik tangan Tanisha yang tengah bergelayut di lengannya, meskipun dengan metode lembut tapi ini sangat menyakitkan tentunya bagi hati Tanisha sendiri.
"Sedang apa kau disini, pulanglah dengan Al, aku masih ada urusan" ucapnya dalam nada yang mendingin.
Aeera tertunduk di meja, mata Tanisha yang basah kini tertuju padanya.
"Baru semalam kau berjanji sama saya, kau tidak akan pernah tersengat lebah lagi, kau akan berhenti menemui suami saya, tapi kenapa? Apa ini? Kenapa kau membawa suami saya kesini? Kenapa kau tega menyakiti sesama perempuan Aeera?" Seruan pedihnya tertuju pada wanita itu.
Sang mantan biduan dilanda kegugupan, rasa tidak enak rasa tidak nyaman di pojokin, Aeera memilih diam membungkam tak ada jawaban yang keluar dari mulutnya.
"Masihkah kau mengikuti sandiwara suamiku?" Sekali lagi Tanisha bertanya.