"Bicara baik baik? Bahkan menatap matanya lebih dalam lagi, Vin bahkan rasanya tidak sanggup bu, dua wanita tersakiti dalam waktu bersamaan, betapa bejatnya Vin bu!"
Tuan muda Dravinda berucap sangat lirih.
"Kamu bukannya tidak sanggup bicara, bukan karna tidak kuat menatap matanya, but melihat duka yang ada di mata itu, kamu laki laki, kamu harus bisa berkeputusan tegas, kenapa menyiksa diri jika udah tau perpisahan itu bukanlah hal yang tepat nak" sanggah sang ibu.
Dari sudut lain, pria bercelana pendek, kaos oblong, rambutnya gondrong teracak acak, tengah garuk garuk kepala menghampiri keduanya.
"Kapan kau sampai bajingan????" Sambarnya dalam kondisi mata yang masih separuh terpejam dia pun mengucek ngucek mata itu agar segera melek.
Vin beserta sang ibu terperanjat kaget, sang ibu sampai geleng geleng kepala menyaksikan kondisi putra semata wayangnya yang ampuradul, seperti preman pegajulan.
Sangat berbeda jauh dengan pria yang baru saja mengobrol dengannya.