Gerimis melanda istana Dravinda di penghujung senja, kendaraan kelas atas berwarna navi hendak memasuki pekarangan luas itu, gerbang ajaib tertutup kembali dengan sendirinya setelah kendaraan mewah itu melintasinya.
Wanita bergaun merah press body, menaiki tangga dengan tergesa gesa, rambutnya dalam kondisi yang sedikit lembab dan basah, barangkali sebelum memasuki mobil dirinya sempat kehujanan ketika sengaja turun di pinggiran jalan tadi sore, niatnya hanya sekedar untuk membeli martabak telor gerobakan, sampai bela belain kehujanan.
Dia memasuki kamarnya dengan langkah hati hati, berharap pria itu tak sedang berada di tempat, atau mungkin masih dalam pekerjaannya, kapan perlu lembur saja sekalian, atau barangkali tidak perlu pulang dari kantornya, namun itu hanya sekedar isi pikiran perempuan itu, kenyataannya percikan air terdengar mengalir dari dalam kamar mandi.