Rudiansyah Ruzain menggenggam erat jemari tangan Tiarna Dravinda, membawanya ke sebuah tempat sederhana, rumah dua lantai dengan eksterior klasik dan unik.
Teras depan nya terbuat dari kayu yang di ukir aesthetic tentunya sangat menarik, susunan bunga bunga segar baik di dalam pot maupun di sekeliling taman nya menambah kesan manisnya hunian sederhana itu.
"Ini rumah siapa Rud?" Tin bergumam dengan dahi berkerut sementara tangan pria itu tak lepas dari pegangan nya. Mereka bersisian persis di teras rumah hendak mengetuk pintu utama nya.
"My parents, seperti perkataan ku aku serius akan hubungan ini, mereka harus mengetahui kalau mulai saat ini mereka telah memiliki seorang anak gadis" Rud menjawab dengan senyuman terindah nya..
Ragu ragu Tin mengangguk pasrah, meskipun di hati sebenarnya belum lah siap untuk di pertemukan dengan sosok berharga dari kekasihnya tersebut.