Di kediaman Dravinda, Tin tengah rajin bersih bersih, siapa lagi yang menurunkan titah kalau bukan Ningtam, katanya biar seperti Tanisha menantu idaman kesayangan mertuanya lantaran rajin jauh dari seperti praduga yang orang orang kira sebelumnya.
Bersih bersih sambil mengenakan gaun biru muda, tentunya membuat Tin sedikit kurang leluasa, dia kepayahan tubuh nya yang tidak terlalu tinggi itu apalagi membuatnya kesulitan menjangkau dalam membersihkan pigura yang cukup tinggi.
"Lukisan nya sekalian Tin?" Hardik Ningtam yang tengah angkat kaki duduk di sofa, menunggu Tin yang sedang bekerja, karna jika tidak di pantau wanita itu akan merencong dari tugas nya tersebut.
Tin menggerutuk di dalam hati, jiwa Tin ngedumel keras, matanya melotot sementara bibirnya komat kamit, kadang juga memanyun runcing seperti Piramida.