Sore menepi, energi terbesar di bumi tampak berwarna kemerahan persis menggantung di kaki langit, Marmara membiaskan senja nya, perlahan lahan seperti telur di celupkan dia terjatuh hingga menyisakan jingga, menyisakan corak terindah di kaki langit.
Marmara mulai samar samar terlihat, cahaya kota klasik mulai berkelipan, Blue Mosque mulai menampakkan cahaya biru yang serasa menghangatkan.
Tak berselang, kumandang suara merdu di bumi pun memanggil lewat iramanya yang indah, Tanisha tersenyum ucap syukur atas waktu pertama nya di kota ini.
Mengenakan kerudung putih serta baju tertutup, membawa tentengan tas putih bertabur mutiara berisi mukena beserta sajadah nya, senja ini dirinya hendak sujud di blue Mosque yang sangat sesak dan ramainya.
"Kau mau ikut aku atau tidak?" Ujarnya terhadap pria yang baru saja selesai berpakaian setelah selesai menyirami seluruh tubuh dengan air hangat.