Selepas kepergian Rud beserta Anton Tin kembali kepada Ningtam yang beristirahat di kamar, belakangan tubuh tua itu semakin banyak berbaring lantaran semakin mudah di Landa lelah mengingat usianya yang sudah sangat rapuh itu.
"Tin udah katakan sesuai keinginan Ningtam, sekarang apa yang harus Tin lakukan?" Ucap Tin sembari memijit kaki nenek tua tersebut.
"Tetap lah disini sampai mereka kembali"
"Tapi Tin musti harus kerja Ningtam?" Melasnya, itu sebenarnya hanya sebagai alasan saja karna sejujurnya Tin sudah bosan mengikuti semua peraturan rumah ini yang mengharuskan dirinya menjadi seorang gadis yang feminim, mengenakan dress, belajar memasak dan segala yang berkaitan dengan perempuan. Terutama harus mahir berdandan, ini saja Tin yang menjadi cantik jelita bak seorang putri itu masih di dandani oleh asisten yang memang ke ahliannya di bidang make up.