Susur menyusuri jalanan kota yang serasa sangat damai, malam semakin larut, Vin kembali menghentikan kendaraan nya, alun alun yang lumayan senggang dari sesak pada lebih separuh malam seperti saat ini.
Malam ini kawanan remaja tanggung, para anak anak jalanan tengah bergitar, sembari mengemil kacang rebus di antara rerumputan, setapak demi setapak aspal.
Ada juga yang bergoyang melepas beban tertawa riang, anggukan kepala tunjukkan telunjuk ke langit malam yang berbintang tertutupi kabut.
Rasanya kurang afdol jika tidak ikut bergabung hanya sekedar menyaksikan dari kejauhan.
Karna disinilah dimana mereka tidak di kenal sebagai kalangan berkasta, melainkan hanya lah orang biasa, yang melepas suntuk nya di tengah perjalanan pikiran yang saban hari tawuran dengan bejibun nya masalah yang silih berganti menghampiri.