"Owh Rindu kapankah berlalu, tidak adakah yang sudi mempertemukan aku dengan kekasih ku?"
Sentilan selengek nya Pria jangkung, dia merupakan asisten kepercayaan Dravinda Corp, keputusasaan karna otak terkuras seperti nya terjadi terhadap dirinya setelah belakangan sejuta halangan berhasil menerpa dengan sadisnya perusahaan bergengsi itu.
Tidak terkecuali dirinya sebagai asisten sekaligus tangan kanan seorang CEO, si pimpinan perusahaan yang cuek dan dingin, namun dia adalah sahabat karibnya.
Tidak sopan dia bahkan duduk dengan santai nya di atas meja sang CEO yang saat ini pria itu tengah serius menatap layar laptop nya.
"Pengen duit, Tuhan tidak bisa kah duit jatuh dari atap Dravinda Corp yang megah ini?" Ungkapan konyolnya sekali lagi dalam suara yang lantang serta wajah mendongak ke arah langit langit.