Dengkuran samar serta desahan nafas beraturan serasa begitu hangat mendera dada telanjang nya, tuan muda Dravinda pun tersenyum miring cukup mengandung makna.
Dengan satu telapak tangan yang berada pada rambut sang istri, membelai nya dengan lembut.
"Ada yang mengatakan, kecupan di dahi belum tentu tanda nya cinta, heh? Ternyata itu ada benarnya juga, terlanjur candu Tan gimana lagi cara mengelaknya, kamu telah membuat ku terbiasa menikmatinya tanpa rasa, huh? Gimana yah? Kau itu istri ku jadi wajarkan? Ini semua terjadi di antara kita, kadang aku mengutuk diri kenapa tidak bisa tahan, setidaknya pikirkan tujuan utama ku menikahi mu, bukan malah seperti pasangan sungguhan seperti ini, dan hebatnya aku menikmati nya? Makasih sayang!" Vin berbisik terhadap wanita yang sudah pulas di bahunya. Mengecup hangat kening mulus itu.
