"Justru karna potret inilah aku semakin yakin dengan tuduhan ku terdahadap mu?" Ucap Tanisha dalam nada lambat.
Nyonya Arkandra mengerinyitkan keningnya.
"Jadi kau tetap mengira aku yang telah melenyapkan ayahmu?"
Rona spesial milik nyonya Arkandra pun tampak mulai meresah.
Telapak tangannya yang halus seketika tertangkup pada pundak Tanisha yang tengah melipat tangan ke dada diiringi oleh senyuman menyeringai di bibir merahnya.
"Siapa bilang seperti itu nyonya Arkandra?"
Nada halus Tanisha semakin melebarkan kedua mata sang nyonya yang kini memerah merona.
"Lalu apa yang ingin kau tuduhkan terhadap ku?"
Kali ini nyonya Arkandra pun sedikit lebih mendesak, bahkan menarik keras lengan sang anak sambung membawa wanita itu untuk bertukar netra secara bersamaan.