Gemericik nya hujan di pagi hari, payung patah pun terpaksa di tumpangi demi bisa mencapai tujuan diri, jendela kaca tampak beraroma dingin, tetesan embun diam menitik jatuh memercik tanpa bersuara.
Namun tak menghalangi tujuannya meskipun alat peneduh diri di kepung api, tetap percaya bahwa takdir akan indah kelak masanya telah tiba.
Pukul 08.00 waktu Indonesia bagian barat, kendaraan mewah milik Tanisha memasuki pekarangan mansion Dhanda yang tengah di rundung duka, kesepian kehilangan tuannya.
Meskipun dalam suasana berkabung, kesedihan masih menyelami diri, baru kemarin gundukan tanah merah saksi air mata yang tumpah, meraung meratapi kepergian sosok berharganya di pusara.
Namun dirinya saat ini sudah mencapai titik di mana hidup tetap harus berjalan kuat atau tidak kuat, terkadang tertidur hanya karna tidak bisa menahan kantuk, ada kalanya dirinya mengatakan sebuah kalimat.
"Tidak semua istirahat itu menghilangkan rasa lelah"