Nyaris saja tubuh huyung nya Tanisha terjerembab, namun tidak dirinya harus memastikan terlebih dahulu sebelum beneran hancur.
Segera meluncur menuju rumah sakit, kendaraan mewah miliknya sontak terhalang timpukan para wartawan, Tanisha sama sekali belum menyadari hingga akhirnya terjebak.
Mencoba menghadapi dengan menampakkan diri, namun pertanyaan demi pertanyaan menyudutkan nyaris membuat nya putus asa.
Akan kemanakah dirinya lari saat ini, menghindari sorot kamera serta alat rekam yang timpang tindih tersodor di wajahnya?
"Kalian bahkan sudah tau lebih dulu ketimbang saya, entah benar itu jasad ayah saya atau bukan? Kenapa kalian semua menghakimi keluarga kami?" Bentak nya dengan suara lirih, serta air mata yang berserembih.
Hingga akhirnya para anggota terlatihnya tuan muda Dravinda berhamburan membantu untuk mengamankan diri nya, hingga bisa memasuki ruangan rumah sakit tersebut.
