"Bukankah yang dendam denganku itu bukan hanya orang lain, tapi juga suamiku sendiri, mungkin kah kamu ada hubungannya dengan ini Vin?"
Sang nona membatin di dalam hati seraya menatap pekat sorot mata sang suami.
"Tapi gak mungkin kamu, aku gak yakin itu kamu, lalu siapa?" Batinnya sekali lagi, sebelum akhirnya dia meringis kesakitan lantaran tanpa sengaja sang suami memegangi memar benturan kaleng bekas beberapa saat lalu itu di bagian punggung tangan nya.
"Agh.. sakit" rintih nya lantas menampik tangan sang suami yang tertangkup disana.
Pria itu seketika tergerinyit aneh.
"Apa yang terjadi?" Sergahnya
"Udah aku bilang kan, tadi aku kenak lempar surat kaleng waktu lagi nyetir, kalengnya berisi batu lagi, sakit banget tau gak?" Jawabnya dengan nada yang sedikit meninggi cenderung terdengar kesal lantaran merasa sang suami tidak peka.