Kendaraan Tanisha terhenti, tepat di depan gedung Dravinda Corp yang megah, mendesah dengan kasar, menyeka air mata melangkah tegas di antara deretan deretan para karyawan perusahaan tersebut.
"Selamat sore nona" begitu sapa semua orang terhadap nya sembari membungkuk di hadapan nya.
Namun dia hanya sekedar lewat dengan raut tegas seayun dengan gontai langkahnya, berbagai gunjingan para penggosip pun terdengar samar samar, bisik bisik tetangga, baginya persetan dengan itu semua.
Langkah nya sontak di cegat oleh sosok asisten Dravinda yang langsung menyapa nya dengan nada yang sangat lantang.
"Nona Dravinda, tuan muda tengah berada di ruangan meeting" begitu bunyi ucapan tersebut.
Sang nona sontak bergurat kusut namun tetap meneruskan langkah kakinya menuju ruangan CEO.
Di pertengahan lagi lagi ia di sentakkan oleh seorang perempuan cantik bervisual menarik, rambut sebahu tinggi semampai, ia mengenakan dress selutut pres body.