"Takut untuk mengakuinya? Iya!"
Mereka tertawa penuh kepuasan setelah mendengar ucapan tersebut, apalagi saat melihat Retta yang terdiam seperti orang yang kebingungan harus mengucapkan kalimat seperti apa untuk menimpali ucapan mereka.
Di sini Retta kebingungan untuk menimpalinya, bukan semata-mata dia yang takut mengakuinya, apalagi takut pada mereka, hanya saja Retta tidak ingin memberikan sebuah jawaban atau balasan dengan kalimat yang tidak pantas.
Cara Retta menghadapi mereka tidak begitu saja, dia lebih memikirkan sebuah respons yang pantas, dia masih berusaha untuk menghargai mereka, meski mereka sudah terlihat tidak menghargainya.
Dari sini cukup terlihat kalau sikap Retta lebih dewasa dari mereka, tidak heran kalau begitu banyak orang yang setuju kalau Retta menjadi Ketua BMG saat itu, tapi kenapa sekarang mereka menjadi seperti sekarang?