Waktu berlalu sampai akhirnya waktu istirahat kedua tiba. Seperti istirahat pertama, Retta sudah membereskan perlatan belajar yang sudah dia gunakan. Benar-benaar terlihat jelas kalau dia sudah tidak betah.
Semula Retta hanya bolos satu jam pelajaran, karena jam selanjutnya berganti guru, sehingga dia bisa masuk tanpa mendengarkan omelan kenapa dia tidak masuk di jam sebelumnya.
Hal yang membuat Retta memilih untuk masuk Kelas, padahal semula dia merasa begitu tidak ingin, apalagi dengan nantinya akan membuat dia bersama dengan orang-orang yang membuat dia merasa kesal, ada hubungannya dengan Arkan.
Arkan bukan orang yang begitu memikirkan pelajaran, apalagi untuk dikatakan sebagai orang yang tidak pernah bolos. Arkan sering bolos, sehingga tadi saja dia tidak berpikir lama saat melihat Retta yang dia duga akan bolos pelajaran.