"Argh!" Arkan mengacak-acak rambutnya dengan begitu frustrasi, dia begitu kecewa dengan kelanjutan hari yang saat malam sampai pagi terasa begitu indah, tapi sekarang malah terasa begitu berantakan.
Rasa sesak itu cukup Arkan rasakan, dia sebenarnya kebingungan dengan hal yang bisa membuat dia sekesal ini mengetahui kalau Retta lebih memilih Rey, padahah seharusnya dia jauh lebih merasa sakit saat waktu itu.
Saat waktu di mana dia melihat dengan jelas kalau Retta lebih memilih Rey sampai pada akhirnya menjalin hubungan dengan Rey, tapi waktu itu dia tidak begitu merasakan yang namanya kecewa seperti sekarang.
"Kenapa gue bego banget?!" Arkan merasa sangat kesal dengan tingkah dirinya sendiri.
Semalaman dia begitu asyik memperhatikan Retta yang tengah tertidur, bahkan sampai pagi hari saja dia begitu asyik meninggu Retta bangun sampai selesai Retta cuci muka, tapi waktu berlalu malah ada sebuah hal yang membuat dia seperti sekarang.