"Gak berani?" tanya Rey sambil menaikkan alisnya. Pandangannya semakin dia fokuskan memperhatikan Retta.
"Gak juga," timpal Retta yang dia usahakan menggunakan nada bicara yang terdengar kalau dia biasa saja.
"Terus kenapa sekarang diam?" tanya Rey yang semakin terlihat kalau dia tengah menantang Retta, dia ingin tahu kelanjutannya.
Sejenak Retta terdiam sambil memperhatikan bibir pacarnya. "Memangnya boleh?" tanya Retta yang merasa cukup ragu dengan hal ini.
"Kenapa tidak boleh?" tanya balik Rey yang tidak mempunyai alasan untuk dia menahan Retta melakukan hal tersebut.
Beberapa saat Retta terdiam, dia takut kalau Rey itu sebenarnya hanya menantang, tapi dia tidak rela kalau sampai bibirnya sampai dia cium.
Melihat bagaimana tatapan Rey, membuat Retta merasa kalau pacarnya biasa saja, tapi entah lah ... menghilangkan ketidaknyamanan itu sulit.