Di pagi hari ini, Rey tengah terdiam dengan tatapan yang kosong, dia memikirkan apa yang sudah dia mimpikan semalam.
Bayangan akan mimpi tersebut benar-benar berputar dalam benaknya, dia mengacak-acak rambutnya seperti orang yang frustrasi.
Mimpi?
Ya kejadian di mana Retta berciuman dengan Arkan itu hanya mimpi Rey semata. Sebelum Rey tidur, dia teringat akan beberapa kejadian di hari itu.
Di mana Retta terus bersama dengan Arkan yang mungkin ada sebuah rasa takut dalam diri Rey kalau sampai Retta kembali bersama dengan Arkan, hingga pada akhirnya dia sampai bermimpi seperti itu.
Napas Rey masih terengah-engah, karena mimpinya terasa begitu nyata dan sebelumnya dia terbangun sebab dikagetkan oleh dia yang terakhir di mimpinya bertabrakan dengan truk kontainer yang melaju dengan begitu kencang.