"Kalau lo masih emosi dan juga tidak terima dengan semuanya, lakukan hal itu sama gue juga!"
Tatapan Retta begitu menggambarkan emosi yang ada dalam dirinya, dia terlihat begitu berani menantang Rey, padahal dalam pikirannya dia masih meragukan apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi dia tidak mempunyai pilihan lain untuk membuat Rey berhenti memukuli Arkan.
Berat bagi Rey untuk kasar pada Retta, meski dia sudah melihat secara langsung apa yang Retta lakukan, tapi hatinya masih berat kalau dia sampai kasar pada Retta.
"Kenapa diem?!" tanya Retta dengan nada yang begitu tinggi.
Lamunan Rey pecah saat ini juga, tapi tetap saja dia merasa tidak mungkin kalau harus main kasar pada Retta, dia masih mempunyai hati.
"Intinya aja, lo mau sama siapa?" tanya Rey menggunakan nada bicara yang datar.
Rey sudah tidak ingin memperpanjang hal ini, karena dia tidak tahu akan sampai kapan dia bisa menahan emosinya untuk tidak kasar pada Retta.