"Gak ada baju," sahut Retta yang seolah memberikan sebuah alasan kenapa dia kesulitan untuk menerima ajakan dari Arkan untuk jalan hari ini.
Jawaban yang baru saja Retta ucapkan sudah jelas bukan sebuah jawaban yang benar. Rasanya tidak mungkin jika Retta tidak mempunyai pakaian dan Arkan juga tidak percaya dengan hal itu.
"Harus gue belikan baju terlebih dahulu?" tanya Arkan menggunakan nada bicara yang begitu enteng, dia sama sekali tidak akan merasa keberatan kalau sampai Retta mengiyakan hal ini.
Bukan sebuah hal yang sulit bagi Arkan untuk memberikan satu pasang baju untuk dia berikan pada Retta, apalagi setelah itu dia akan bisa jalan dengan bebas bersama dengan Retta.
"Hm." Sulit untuk Retta memberikan jawaban, karena sebenarnya bukan dia yang semata-mata tidak ada pakaian, hanya saja dia teringat akan sesuatu hal yang ada hubungannya dengan pakaian, sehingga dia mengatakan hal ini.