Melihat mereka yang melangkahkan kaki ke arahnya, semakin membuat Retta merasa kesal, dia menghembuskan napasnya cukup kasar.
"Mau ngapain lagi?"
Retta benar-benar terlihat begitu kesal saat dia kembali berhadapan dengan mereka. Rasanya dia begitu bosan, padahal baru bertemu dua kali, tapi rasa bosan itu begitu Retta rasakan.
Sepertinya hal ini timbul, karena mereka sudah menimbulkan kesan buruk dalam ingatan Retta, sehingga saat kembali dipertemukan, maka Retta merasa cukup kesal dengan hal ini.
"Mau pulang?" tanya Tegar sambil memperhatikan wajah Retta dengan cukup santai.
Retta menganggukkan kepalanya dan menjawab menggunakan nada bicara yang begitu datar, "Ya."
Tidak ada sebuah hal yang membuat Retta harus memberikan sebuah jawaban yang bohong akan pertanyaan ini, karena memang dia berniat untuk pulang.