Pesan yang baru saja Arkan terima adalah pesan dari Retta.
Retta?
Ya, mantannya.
Apa isi pesan itu sampai mengalihkan fokus Arkan?
Pesan itu berisikan sebuah ucapan terima kasih dari Retta sebab Arkan sudah membelikan dia minuman bobba itu.
Sebegitu mudahnya Arkan tersenyum?
Hanya karena sebuah ucapan terima kasih dan senyuman itu terukir begitu saja?
Hal yang membuat Arkan tersenyum bukan ada pada ucapan terima kasihnya, melainkan pada apa yang Retta kirimkan saat mengatakan terima kasih.
Pesan itu disertai dengan sebuah foto Retta yang tengah menikmati minuman darinya.
Wajah Retta yang pada dasarnya sudah cantik kemudian berpose sambil menyedot minuman itu yang menjadi alasan kenapa senyuman Arkan bisa terukir.
Semula memang Retta tidak sempat berterimakasih pada Arkan. Awalnya Retta ingin mengucapkan kalimat itu langsung, hanya saja Retta malas menghampiri Arkan sebab di sana banyak teman-temannya.
*****