"Ta, kantin gak?" tanya Lily memastikan.
Mendapatkan pertanyaan seperti itu membuat Retta menggelengkan kepalanya. "Enggak lah, males gue." Rasanya sekarang dia sedang malas untuk bepergian.
"Mau nitip gak?" tanya Delis menggunakan nada bicara yang cukup santai.
Retta menggelengkan kepalanya. "Gak, makasih."
"Ya udah kalau gitu."
Setelah itu mereka melangkahkan kakinya meninggalkan Retta yang tidak terlihat kalau dia ingin melangkahkan kakinya, bahkan dia sama sekali tidak terlihat ingin beranjak dari tempat duduknya.
Baru berniat santai dan hampir menenggelamkan kepalanya di dalam dekapannya, Retta mendengar suara yang tak begitu asing di pandangannya.
Melihat ada beberapa orang yang masuk dan kemudian pandangannya melihat dengan jelas laki-laki yang berjalan paling belakang, membuat Retta sudah tidak merasa kenal lagi dengan suara itu, karena memang dia orangnya.