Di saat Retta memilih pergi dengan alasan kalau dirinya haus, tidak ada yang mengikuti ke mana Retta pergi, mereka membiarkan Retta menenangkan kekesalannya.
Mereka cukup tahu apa yang sekarang tengah Retta rasakan, karena sebuah penyesalan itu begitu besar dan terlihat jelas kalau Retta ingin balapan menggunakan motonya.
Rey Putra menyadari kalau handphone-nya berbunyi sampai pada akhirnya dia menerima panggilan masuk dari orang yang cukup dia kenali.
"Lo di sebelah mana?" tanya orang itu to the point.
Di luar dia yang malas basa-basi, dia sudah tahu kalau Rey Putra tidak suka basa-basi, sehingga akan lebih baik kalau dia langsung menanyakan hal yang jawabannya ingin dia ketahui.
"Gue di Paddock kiri," jawab Rey Putra dengan menggunakan nada bicara yang santai.
"Oke," jawab orang itu yang sudah tidak terbalut oleh sebuah rasa penasaran.