"Principal Silas Rothschild, selamat datang di kediaman sederhanaku." Javin mempersilakan tamunya duduk, "maaf, jika sambutanku tadi kurang menyenangkan. Sebenarnya aku sedang melakukan eksperimen. Maafkan aku, semoga saja kau mau memaafkan kelancanganku."
Killian memutar bola matanya malas, "kau ini enggak sopan! Kau tahu beliau siapa, masih saja berharap agar beliau masuk ke perangkap permainan papan sistemmu yang enggak waras itu!"
Javin mempersiapkan teh, dan beberapa kudapan. Dia tinggal sendirian tanpa sanak saudara atau orang tua. Dia memang sebatang kara, ditinggal mati oleh kedua orang tuanya yang wafat karena sakit. Ketika, mereka meninggal pun, Javin tak dapat berbuat apa-apa.
"Iya, maafkan aku. Aku tahu, aku sudah lancang. Aku minta maaf, Principal Rothschild, semoga kau memahami tindakan gilaku ini." Javin bertekuk lutut di hadapan Silas.