"Ini jadi kamarmu. Apa kau ingin mengganti sesuatu? Dekorasi mungkin atau apa? Atau kau inginkan kamar baru lain? Kau bisa mendesainnya sendiri kalau mau?"
Jean menggeleng pelan, "Enggak perlu, kamar ini cukup untukku. Aku ingin tahu lebih banyak tentang momma."
Silas tersenyum manis, "Boleh, gunakanlah semaumu. Kalau kau butuh apa-apa, jangan sungkan untuk mengatakannya padaku."
"Momma, di mana dia dimakamkan?"
"Oh, ya. Padahal aku berjanji padamu dan membawamu ke sana. Kau mau mengunjunginya sekarang? Kapan pun kau mau, aku siap mengantarmu ke sana." kata Silas mengelus puncak kepala Jean lembut.
Menciptakan keheningan canggung yang menggantung ke permukaan. Jantung Jean malah berdebar-debar tak karuan.
"Maafkan aku, enggak bisa menahan diri, nak. Betapa senangnya aku, kau pulang kemari."
Jean mengusap lengannya pelan, "Bunga kesukaan momma apa?"
