selamat membaca
.
.
Delima terkekeh geli saat melihat Helena akhirnya mau diantar pulang oleh Bastian. Sembari mengelus perutnya, wanita itu tidak bisa berhenti memandangi dua orang itu, yang kini menjauh untuk menuju ke area parkiran, tempat dimana Bastian memarkirkan mobil.
"Kenapa sih, Sayang?" telisik suaminya Delima, yang sudah bergegas membantu istrinya untuk duduk di kursi penumpang depan. Dengan telaten lelaki itu membantu Delima untuk mengikat sabuk pengaman sepelan mungkin, demi menjaga agar calon bayi mereka tidak apa-apa. "Kenapa kamu senyum-senyum begitu?"
"Bastian sama Helena," ujar Delima kembali terkekeh, menutup mulut dengan sebelah tangannya. "Mereka lucu banget, Sayang. Gemes jadinya! Pengen banget aku jodohin mereka biar bisa jadian, syukur kalau bisa nikah seperti kita. Pasti mereka cocok banget." ungkap Delima mengutarakan isi hatinya yang selalu ia tahan.
