Chereads / Two Steps Away / Chapter 2 - Chapter 2: Adik Kelas

Chapter 2 - Chapter 2: Adik Kelas

Gadis itu membuka dan memasuki ruangan ekskul seni itu.

"Permisi, ini ruangan ekskul seni kan?" Tanya gadis itu.

"Iya" Jawab Kent

"Ahh... baguslah, untung aku tidak kesasar." Balas gadis itu sambil mengelap keringat nya.

Kent melihat penampilan dari gadis itu. Rambut lurus panjang hitam, tinggi yang ok, mata yang indah, alis yang tidak terlalu tebal. Kent menatapi gadis itu dengan intens.

Gadis itu pun merasa sedikit takut karena itu.

"A-ah mungkin karena aku belum memperkenalkan diri, gak sopan banget sih." Pikir gadis itu.

"Oh ya, aku belum perkenalkan diriku, Nama saya Nadine Madelyn, mulai hari ini saya akan menjadi member dari klub seni." Kata Nadine.

Kent pun langsung merasa senang. Andi yang melihat ke arah Nadine pun langsung berkata kepada Kent.

"Oh ya, barusan tadi aku baru mau kasih tahu tentang nya. Ngomong-ngomong dia Kent, Kelas 12, Kakak kelas mu." Ucap Andi sambil melihat ke arah Kent.

"Salam kenal juga ya, Nadine." Jawab Kent.

"Ah iya, kak. Salam kenal juga dan juga mohon dukungannya." Balas Nadine dengan lemah lembut.

Kent segera melanjutkan lukisan nya dengan perasaan gelisah di hati nya, rasa yang sangat misterius dirasakan oleh Kent. Nadine juga menaruh tas sekolah nya.

"Umm... Nadine... kamu ikut ekskul seni, sudah tahu gak cara gambar nya atau emang sudah jago." Tanya Andi kepada Nadine.

Nadine yang dari awal tidak menyadari bahwa Andi masih dalam keadaan telanjang badan langsung melarikan mata nya ke arah lain. Andi pun langsung menyadari nya dan meminta maaf.

"Oh untuk jawab pertanyaan tadi, aku bisa sedikit saja melukis." Jawab Nadine dengan perasaan sedikit terganggu.

"Ah... kalau gitu tidak apa-apa, kalau gitu bisa tanya Kent tentang lukis, meskipun penampilannya seperti itu tapi dia jago banget, kalau kamu tahu dia pernah dapet juara 1 lomba lukis se-nasional." Kata Andi menyarankan Nadine.

"Hey, kenapa bahas ke penampilan nih." Tegas Kent menegur Andi.

"Wah, hebat banget ya koko, kalau gitu tolong bantuannya." Ujar Nadine dengan ekspresi bersemangat.

"I-iya juga kalau aku bisa membantu kamu." Kata Kent dengan ekspresi tersipu malu.

Andi, Kent, & Nadine pun mulai mengerjakan lukisan mereka masing-masing.

Beberapa waktu kemudian...., Guru pendamping ekskul seni datang.

"Halo, Andi & Kent. Maaf Ibu telat, ada urusan sekolah tadi." Ucap Ibu Desi dengan tergesa-gesa.

"Gak papa kok." Kata Andi dan Kent serentak.

Ibu Desi pun melihat ke arah Nadine dan bertanya

"Siswi yang lagi ngelukis itu siapa ya?" Tanya Ibu Desi.

"Murid kelas 10 yang baru saja masuk ekskul seni." Jawab Andi.

Mereka pun melanjutkan aktivitas masing-masing kembali.

Sewaktu mereka mengambar, Andi pun keluar untuk pergi mengambil cat yang ada di gudang sekolah. Ibu Desi pun juga pergi keluar karena masih ada urusan sekolah yang belum diselesaikan.

Kent dan Nadine pun berduaan di ruangan. Ruangan terasa sangat sunyi, jarum jam terdengar sangat jelas.

Tik....Tok....Tik...Tok...

"Ugh... kondisi ini terlalu canggung, tolong siapa saja pecahkan kondisi ini." Pikir Kent sambil melukis.

Tiba-tiba cat Nadine terjatuh ke lantai mengenai sedikit celana panjang milik Kent. Sontak mereka berdua langsung menundukkan badan mereka untuk menolong satu sama lain. Tanpa disadari mereka berpapasan tangan dan malu.

"Ko, maaf cat nya tumpah." Kata Nadine.

"Ah gapapa, dikit doang. Ini cuci aja ilang, hahahaha." Balas Kent sambil menyenggir sedikit.

Mereka pun balik melukis. Kent yang merasa bahwa begini saja tidak cukup, Ia pun membuka percakapan.

"Nadine, kamu mulai melukis sejak kapan?" Tanya Kent.

"Umm, setau saya... waktu aku SMP Kelas 1. Pas itu temen saya ajakin aku ikut." Balas Nadine.

"Kalau Koko gimana?" Kata Nadine membalaskan pertanyaan.

"Oh kalau saya sih waktu saya TK, kakak saya seorang pelukis profesional. Melihat kakak saya melukis, saya jadi ngikuti juga." Kata Kent.

"Sama dong jadinya." Balas Nadine dengan sedikit tertawa.

"Benar juga ya." Kata Kent.

Mereka berdua pun tertawa bersama.

Setelah itu mereka berdua mulai terbuka untuk berbagi tentang diri masing-masing.

"Ko, yang ini gimana ya warnaiin nya, minta saran." Tanya Nadine.

"Hmm, kamu kan gambar pohon jadi coba aja campuriin warna alam kayak Coklat, Hijau. Tambah juga, pegang kuas nya jangan terlalu kaku karena lukis pohon tuh lebih nyantai tangan nya." Kata Kent.

"Ahh Iya juga, pantesan aku lihat-lihat gambarnya kayak gambar pohon pakek paint (aplikasi komputer)." Balas Nadine dengan berterimakasih.

Mereka pun tetap ngobrol hingga lupa waktu.

"Waduh udah jam 6. Harus nya udah pulang jam segini." Kata Kent dengan terburu-buru merapikan barang-barang.

"Kak Andi dimana ya ngomong-ngomong? Belum balik dari tadi ngambil cat." Kata Nadine dengan nada bertanya.

"Iya juga, tapi itu Andi emang orang nya suka ilang gak tau kemana." Balas Kent.

Mereka pun membereskan alat cat, canvas, tempat duduk dan lain lain nya. Setelah itu mereka mengambil tas mereka masing-masing lalu mematikan lampu ekskul dan keluar dari ruangan itu, meninggalkan tas Andi didalam nya.

Mereka pun berjalan hingga pagar sekolah. Andi yang masih melihat sekeliling jika Ia dapat menemukan keberadaan Andi.

"Ko, makasih ya udah bantuin, kedepan nya juga kalau bisa." Kata Nadine mengucapkan terimakasih dari arah belakang Kent.

Kent pun menatap ke arah Nadine dengan intens nya, Ia pun tersipu malu karena perkataan Nadine.

"Gak papa lah, kan aku senior disini wajar lah ngebantuiin adkel." Balas Kent sambil menggaruk kepala nya dengan tangan kanan.

"Kalau gitu, ketemu lagi besok ya." Kata Nadine sambil melambaikan tangan ke arah Kent.

"I-iya." Balas Kent sambil masih tersipu malu.

Kent merasa malu bukan karena ia melakukan sesuatu yang memalukan tetapi merasa senang dicuapkan terima kasih oleh adik kelas nya sendiri.

"Yoshhh, besok semangat yok." Kata Kent dalam hatinya dengan muka yang senyum-senyum aneh.