Hening. Matahari pagi mulai menunjukkan sinarnya, memasuki celah kamar yang sejak tadi terasa begitu sunyi. Tidak ada pergerakan sama sekali di ruangan itu. Hanya ada deru nafas teratur dari dua insan yang saat ini tengah berbaring dengan selimut menutupi tubuh mereka. Bahkan, Gisel sendiri masih terlelap dalam dekapan sang suami. Hingga cahaya matahari mengenai tepat di wajah Gisel, membuat wanita itu menggeliat pelan.
Gisel yang mulai terganggu pun membuka kelopak mata secara perlahan. Mulutnya masih saja hubungkan dan mengamati sekitar. Sejenak, dia menutup mata dan kembali membuka, menyesuaikan dengan ruangan. Hingga dia yang merasa sudah fokus sepenuhnya mengalihkan pandangan dan menatap ke arah Kenzo berada. Di sana, suami masih terlelap dengan kedua mata tertutup.